Close Menu
Suara BSDKSuara BSDK
  • Beranda
  • Artikel
  • Berita
  • Features
  • Sosok
  • Filsafat
  • Roman
  • Satire
  • SuaraBSDK
  • Video

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Rumusan Kamar Mengisi Kekosongan Hukum Agar Keadilan Benar Secara Hukum, Pasti dan Bermanfaat Bagi Masyarakat

10 November 2025 – 23:30 WIB

Pelatihan Singkat Hak Kekayaan Intelektual Gelombang Kedua: Menguatkan Kapasitas Hakim Indonesia Melalui Sinergi Strategis Pusdiklat Teknis Peradilan MA RI dan JICA

10 November 2025 – 21:57 WIB

YM Dr. Dwiarso Budi resmi menjadi WKMA Non Yudisial

10 November 2025 – 18:32 WIB
Instagram YouTube
Suara BSDKSuara BSDK
Deskripsi Gambar
  • Beranda
  • Artikel
  • Berita
  • Features
  • Sosok
  • Filsafat
  • Roman
  • Satire
  • SuaraBSDK
  • Video
Suara BSDKSuara BSDK
Deskripsi Gambar
  • Beranda
  • Artikel
  • Berita
  • Features
  • Sosok
  • Filsafat
  • Roman
  • Satire
  • SuaraBSDK
  • Video
Home » FILSAFAT BELUM MATI
Features

FILSAFAT BELUM MATI

26 October 2025 – 15:57 WIB4 Mins Read
Share
Facebook Twitter Threads Telegram WhatsApp

Hari pertama Pengumuman peminatan Pelatihan Teknis Yudisial Filsafat Hukum untuk Keadilan [secara Online] di Aplikasi LASKAR Badan Strategi Kebijakan Diklat Hukum dan Peradilan (BSDK MA) membludak. Sehari setelah diumumkan melalui unggahan flyer di media sosial via IG Pusdiklat_Teknis
peminat hakim peradilan umum yang mendaftar telah mencapai 400 orang melebihi kapasitas peserta yang ditentukan sebelumnya yakni maksimal 200 orang.

Reaksi berdatangan dari berbagai hakim khususnya peminat filsafat dari hakim peradilan Agama, TUN dan Militer yang juga berkeinginan untuk ikut. Beberapa hakim peradilan Agama, TUN dan Militer menghubungi panitia bahkan mengajukan protes bahwa kebutuhan hakim akan gizi pengetahuan filsafat itu tinggi. Sebaiknya kuliah-kuliah dengan materi filsafat ini juga diberikan ke semua hakim badan peradilan termasuk TUN. “Pekerjaan Hakim Peradilan TUN itu memutus perkara materinya beririsan dengan administrasi, kekuasaan publik karena subyek posisi pejabat TUN, politik, demokrasi sampai HAM. Jadi agar hakim TUN paham irisan dan filosofinya butuh kuliah ini”, ujar Martha Samawa Kasubdit Binganis Peradilan TUN yang juga peminat filsafat itu mewakili aspirasi para hakim peradilan TUN se-Indonesia.

Sementara itu Sidemen Putera Kabag Program dan Kerjasama Pusdiklat Teknis BSDK MA mengatakan dirinya juga menerima banyak permintaan dari Hakim Peradilan Agama dan Militer juga untuk bisa diikutkan. Bahkan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Drs. Muchlis, S.H., M.H. juga meminta Kepala Badan Strategi Kebijakan Diklat Kumdil (BSDK MA) agar kelas filsafat hukum untuk hakim peradilan agama juga diberi kesempatan untuk mengikutinya.

Pelatihan yang akan diselenggarakan secara online tanggal 17-21 November ini adalah base project dan menarik karena keterlibatan para tokoh narasumber yang cerdas dan populer. “Hanya satu orang narsum yakni Gus Baha yang belum terkonfirmasi. Tapi masih coba terus kami hubungi. Ramainya antusiasme para hakim dipendaftaran pelatihan ini sepertinya kami harus membuka pelatihan teknis Filsafat Hukum untuk Keadilan gelombang ke-2”, ujar Bli Putera panggilan akrab Sidemen Putera aseli putera Bali ini.

Filsafat Belum Mati

Melihat fenomena membludaknya minat para hakim mendaftar pelatihan filsafat hukum melalui aplikasi Laskar BSDK MA ini Syamsul Arief, Kepala BSDK MA selaku inisiator pelaksana diklat ini berucap “Filsafat Belum Mati”. Saat ditanya apa maksud dari komentarnya itu Syamsul menjelaskan bahwa klaim filsafat telah mati sering muncul dari sudut pandang bahwa sains dan teknologi telah mengambil alih tugas filsafat, terutama dalam menjawab pertanyaan tentang alam semesta. Pernyataan ini juga pernah dilontarkan oleh tokoh seperti Stephen Hawking dan  Martin Heidegger. Namun para filsuf dan kritikus modern berpendapat bahwa filsafat tidak mati, melainkan berevolusi dan tetap relevan dalam penalaran kritis, etika, dan analisis konseptual. 

“Materi filsafat itu bukan ilmu sok-sok’an. Bukan kuliah dari dosen yang mengigau, ngobau [ngoceh bau] sulit dipahami. Menggunakan istilah yang jangan-jangan sengaja untuk susah dipahami, lalu membuat peserta kuliah jadi tambah tidak mengerti. Ketidakmengertian audiens dianggap sebagai keberhasilan dalam penyampaian materi kuliah filsafat. Itu ngaco, kuno dan menyesatkan”, ujar Syamsul yang selama ini sering mengundang beberapa tokoh pembicara di BSDK MA untuk memberi materi inspiratif bertemakan filsafat itu.

Bagi Syamsul Filsafat itu harusnya solutif. Seusai peserta kuliah mendapat materi filsafat efeknya adalah reflektif. Peserta tercerahkan kemudian tumbuh semangat kritis dan activisme untuk menjawab masalah. “Filsafat itu awalnya abstrak karena sudut pandangnya holistik, kadang transeden, tapi filsafat itu juga pragmatis bukan semata abstrak dan teoritik dalam menjawab problem sosial”, ujar Syamsul, hakim yang dulu banyak pertimbangan putusannya berbasiskan filsafat dengan metodologi activisme guna mendorong perubahan sosial itu.

Optimisme Hakim yang Kritis

Syamsul Arief melihat fenomena tingginya antusiasme hakim pendaftar kuliah filsafat hukum ini sebagai penanda awal optimisme hadirnya hakim-hakim muda kedepan yang memiliki keberpihakan pada keadilan. Keberpihakan seolah barang haram bagi profesi hakim tapi dalam kuliah filsafat hukum konteks ketidakberpihakan dalam kerusakan lingkungan hidup itu justru crime. Jadi dalam filsafat lingkungan hidup misalnya, hakim itu seharusnya sudah berpihak pada prinsip lingkungan yang lebih baik. Karena hakim bagian dari alam dan ikut terdampak pada alam. “Pengarusutamaan etika lingkungan dan solidaritas kosmis harus jadi bagian dari jiwa hakim. Demikian itulah salah satu materi dalam pelatihan ini nanti menavigasi bahwa filsafat itu menjadi tulang punggung penalaran, logika, dan pemikiran kritis, yang tidak dapat digantikan oleh sains.

toce
Taufiqurrahman “Toce” BSDK MA RI
Share. Facebook Twitter Threads Telegram WhatsApp

Related Posts

Rumusan Kamar Mengisi Kekosongan Hukum Agar Keadilan Benar Secara Hukum, Pasti dan Bermanfaat Bagi Masyarakat

10 November 2025 – 23:30 WIB

Pelatihan Singkat Hak Kekayaan Intelektual Gelombang Kedua: Menguatkan Kapasitas Hakim Indonesia Melalui Sinergi Strategis Pusdiklat Teknis Peradilan MA RI dan JICA

10 November 2025 – 21:57 WIB

Di Bawah Langit November yang Cerah, Kami Mengenang Para Pahlawan dengan Hening dan Janji

10 November 2025 – 14:41 WIB
Demo
Top Posts

Rumusan Kamar Mengisi Kekosongan Hukum Agar Keadilan Benar Secara Hukum, Pasti dan Bermanfaat Bagi Masyarakat

10 November 2025 – 23:30 WIB

Kelas Inpirasi : Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Hukum Keadilan

16 May 2024 – 18:01 WIB

Badan Strajak Diklat Kumdil Gelar Donor Darah dalam Rangka HUT RI dan HUT MA RI Ke-80

21 August 2025 – 11:42 WIB
Don't Miss

Rumusan Kamar Mengisi Kekosongan Hukum Agar Keadilan Benar Secara Hukum, Pasti dan Bermanfaat Bagi Masyarakat

By Kontributor SuaraBSDK10 November 2025 – 23:30 WIB

Penutupan Rapat Pleno Kamar MA ditutup Ketua MA, YM Sunarto Senin malam (10/11) di Convention…

Pelatihan Singkat Hak Kekayaan Intelektual Gelombang Kedua: Menguatkan Kapasitas Hakim Indonesia Melalui Sinergi Strategis Pusdiklat Teknis Peradilan MA RI dan JICA

10 November 2025 – 21:57 WIB

YM Dr. Dwiarso Budi resmi menjadi WKMA Non Yudisial

10 November 2025 – 18:32 WIB

A Digital Witness

10 November 2025 – 16:51 WIB
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
Top Trending
Demo
Hubungi Kami

Badan Strategi Kebijakan dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Hukum dan Peradilan
Mahkamah Agung RI

Kantor: Jl. Cikopo Selatan Desa Sukamaju, Kec. Megamendung
Bogor, Jawa Barat 16770

Telepon: (0251) 8249520, 8249522, 8249531, 8249539

Kategori
Beranda Artikel Berita Features Sosok
Filsafat Roman Satire SuaraBSDK Video
Connect With Us
  • Instagram
  • YouTube
  • WhatsApp
Aplikasi Internal
Logo 1 Logo 2 Logo 3 Logo 3
Logo 4 Logo 4 Logo 4 Logo 5 Logo 5

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.