Jakarta/Megamendung, 13 Oktober 2025 – Sebanyak 360 peserta Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan II dan III resmi memulai tahap klasikal Gelombang II Tahun 2025. Mereka datang dengan agenda sederhana tapi besar: memulai tahap klasikal Gelombang II 2025 dan pulang sebagai aparatur yang lebih siap. Dengan semangat membangun aparatur negara yang profesional dan berintegritas, pembukaan berlangsung pukul 07.30 WIB dengan dihadiri pimpinan dan jajaran Badan Strategi Kebijakan dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan (Badan Strajak Diklat Kumdil) Mahkamah Agung RI.



Di hadapan mereka, Kepala Badan Strajak Diklat Kumdil MA RI, Syamsul Arief, menegaskan arah. Latsar bukan hanya seremoni, melainkan batu loncatan menuju profesionalisme dan layanan publik yang bersih. Pernyataan itu segera diberi tanda mula lewat penyematan tanda peserta kepada dua perwakilan peserta pelatihan, Fakhira Alya Sabrina (PT Palembang) dan Marshall Tambajong (PTUN Manado)—gestur kecil yang menandai langkah besar.



Dari laporan penyelenggara yang disampaikan oleh Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan, Darmoko Yuti Witanto, Latsar Gelombang II Tahun 2025 diikuti 200 peserta Golongan III dan 160 peserta Golongan II. Polanya blended learning: sebelum memasuki kelas, peserta telah menuntaskan MOOC dan e-learning melalui LMS Kolabjar LAN RI dari satuan kerja masing-masing. Tahap klasikal berlangsung di Kampus BSDK MA RI, Megamendung (Jawa Barat) dengan total 647 JP atau 74 hari kerja untuk keseluruhan rangkaian (5 Agustus–22 Oktober 2025). Materi merangkum teknispemerintahan, etika profesi, prinsip pelayanan publik, hingga penguatan kompetensi teknis agar pengetahuan betul-betul menemu praktik di lapangan.



Tujuannya lugas: membekali CPNS dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai PNS yang berintegritas dan profesional, selaras dengan mandat pelayanan publik. Arahan Kepala Badan Strajak Diklat Kumdil, menekankan pemanfaatan tahap klasikal untuk menajamkan kompetensi substantif, menguatkan nilai-nilai dasar ASN, dan mendorong aktualisasi yang terasa dampaknya di unit kerja.



Dengan komposisi materi yang seimbang, dukungan pengajar lintas unsur peradilan, dan mekanisme evaluasi yang ketat, Latsar Gelombang II Tahun 2025 diharapkan melahirkan aparatur cakap, adaptif, dan berorientasi pelayanan. Diharapkan 360 aparatur muda ini siap menulis bab berikutnya di meja layanan, melalui pembuktian janji dengan kinerja.
Contributor: Afifah Dwiandini










