Close Menu
Suara BSDKSuara BSDK
  • Beranda
  • Artikel
  • Berita
  • Features
  • Sosok
  • Filsafat
  • Roman
  • Satire
  • Video

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Pulau Weh: Riwayat Tentang Ombak, Batu Karang, dan Para Pengembara

28 November 2025 • 20:01 WIB

Pray for Sumatera — Doa, Empati, dan Solidaritas untuk Saudara Kita yang Terdampak Bencana

28 November 2025 • 16:42 WIB

JEJAK API YANG TAK BISA BERBOHONG

27 November 2025 • 15:05 WIB
Instagram YouTube
Suara BSDKSuara BSDK
Deskripsi Gambar
  • Beranda
  • Artikel
  • Berita
  • Features
  • Sosok
  • Filsafat
  • Roman
  • Satire
  • Video
Suara BSDKSuara BSDK
Deskripsi Gambar
  • Beranda
  • Artikel
  • Berita
  • Features
  • Sosok
  • Filsafat
  • Roman
  • Satire
  • Video
Home » REPUBLIKANISME, DEMOKRASI, DAN NEGARA HUKUMSUARA BSDK
Artikel

REPUBLIKANISME, DEMOKRASI, DAN NEGARA HUKUMSUARA BSDK

Pelatihan Filsafat dan Hukum, bersama Prof. Dr. Robertus Robet.
21 November 2025 • 12:20 WIB3 Mins Read
Share
Facebook Twitter Threads Telegram WhatsApp

Hukum tidak pernah hidup hanya dalam pasal. Ia tumbuh dari moralitas, akal budi, dan denyut kemanusiaan yang menghidupi setiap proses peradilan. Gagasan itulah yang mengalir kuat dalam Pelatihan Filsafat dan Hukum yang diselenggarakan Badan Strategi Kebijakan Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI, sebuah forum perenungan mendalam yang bertujuan membentuk Hakim yang tidak hanya cerdas secara hukum, tetapi juga peka terhadap nurani dan nilai.

Pada Rabu, 19 November 2025, sesi ke-8 pelatihan ini menjelma menjadi ruang intelektual yang penuh energi. Sebanyak 219 Hakim Peradilan Umum hadir berdasarkan peminatan, memadati forum yang hangat dengan diskusi, tanya jawab mendalam, dan refleksi filosofis yang jarang muncul dalam rutinitas peradilan.

Sesi ini menghadirkan Prof. Dr. Robertus Robet, M.A. sebagai Narasumber, seorang pemikir publik dan akademisi Universitas Negeri Jakarta yang dikenal kritis, jernih, dan luas dalam memahami hubungan politik, hukum, dan filsafat negara.

Acara dipandu oleh Rikatama Budiyantiye, S.H., M.H., Hakim Yustisial pada Badan Strategi Kebijakan Diklat Kumdil MA RI, yang tampil sebagai Moderator dan berhasil menganyam alur diskusi secara lincah, mendalam, namun tetap membumi.

Politik sebagai Ruang Martabat Manusia

Dalam pemaparannya, Prof. Robet menghidupkan kembali gagasan republikanisme dengan cara yang renyah, filosofis, namun tetap relevan untuk konteks Indonesia hari ini. Ia menekankan bahwa:

“Manusia yang mulia adalah manusia yang berpartisipasi dalam politik. Politik dalam republikanisme adalah arena dignitas—bukan ajang transaksi.”

Dengan semangat Civic Humanism, beliau menjelaskan bagaimana politik harus dipisahkan dari dominasi ekonomi, dan bagaimana republik hanya mungkin tumbuh jika warganya aktif menjadi penjaga moral publik.

Prof. Robet melukiskan perjalanan panjang republikanisme melalui Aristoteles, Cicero, Machiavelli, Rousseau, hingga Locke—membentangkan peta pemikiran dari fondasi moral kuno hingga modernitas yang menekankan kebebasan.

Baca Juga  Ketika Hak Jadi Milik Negara : Tragedi Maling Beras dan membaca riuh Ijazah Jokowi

Di tengah paparan tersebut, beliau menyampaikan peringatan penting yang membuat ruangan seketika hening:

“Demokrasi tanpa cita-cita republikanisme akan mudah merosot menjadi oligarki, dan pada akhirnya membusuk karena korupsi.”

Namun beliau juga menghadirkan nuansa optimis. Merujuk pada pemikiran klasik yang ekstrem, ia berkata:

“Jika ingin melakukan perbaikan besar, mintalah untuk dilahirkan di negara yang paling korup—karena di dalam kehancuran itulah kesempatan moral terbesar lahir.”

Pandangan itu beresonansi dengan semangat para pendiri bangsa yang memilih bentuk negara Republik sebagai simbol bahwa Indonesia adalah milik seluruh rakyat, bukan milik segelintir elite.

Moderasi ala Rikatama: Menjembatani Filsafat dan Praktik Peradilan

Peran Rikatama Budiyantiye sebagai moderator tidak sekadar mengatur jalannya acara, tetapi turut memperkaya pembelajaran. Dengan gaya bertanya yang terarah, reflektif, dan penuh relevansi praktik, ia membantu peserta menghubungkan gagasan besar republikanisme dengan peran Hakim dalam keseharian.

Rikatama menegaskan bahwa filsafat bukan langit yang jauh di atas kepala Hakim.
Filsafat justru adalah kompas yang membimbing:

  • bagaimana Hakim menimbang keadilan,
  • bagaimana Hakim memahami manusia dalam perkara,
  • dan bagaimana Hakim menjaga martabat peradilan melalui integritas dan nurani.

Kehadiran moderator yang komunikatif ini menjadikan alur diskusi lebih hidup, mengalir, dan mudah dicerna tanpa mengurangi kedalaman intelektual.

Republikanisme untuk Indonesia Hari Ini

Prof. Robet merangkum urgensi republikanisme bagi Indonesia dalam empat poin yang kembali ditegaskan oleh moderator untuk memperjelas esensinya:

  1. Mengembalikan politik sebagai arena kemuliaan manusia (Civic Humanism).
  2. Membangun sistem yang menghalangi kekuasaan sewenang-wenang di semua level.
  3. Menjadikan kritik sebagai ekspresi kewargaan yang sehat.
  4. Mendorong partisipasi publik dalam berbagai asosiasi sosial.

Energi Baru bagi Masa Depan Peradilan

Diskusi yang berlangsung hampir tak terasa waktu. Pertanyaan-pertanyaan peserta dinilai oleh narasumber sebagai “sangat berkualitas dan penuh kegelisahan intelektual”. Moderator pun berkali-kali harus menahan antusiasme peserta karena waktu yang terbatas.

Baca Juga  Keshalehan Diri Pribadi dan Keadilan Sosial

Sesi ditutup dengan suasana yang hangat dan penuh semangat—layaknya embun pagi yang menandai hari yang lebih cerah. Para peserta pulang membawa perspektif baru, keberanian baru, dan optimisme baru untuk menghadirkan peradilan yang lebih manusiawi, lebih bijaksana, dan lebih berpihak pada martabat manusia.

“Selamat datang, Generasi Muda Peradilan Indonesia yang Humanis.”

Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Suara BSDK, Follow Channel WhatsApp: SUARABSDKMARI

artikel
Share. Facebook Twitter Threads Telegram WhatsApp

Related Posts

Pulau Weh: Riwayat Tentang Ombak, Batu Karang, dan Para Pengembara

28 November 2025 • 20:01 WIB

Pray for Sumatera — Doa, Empati, dan Solidaritas untuk Saudara Kita yang Terdampak Bencana

28 November 2025 • 16:42 WIB

JEJAK API YANG TAK BISA BERBOHONG

27 November 2025 • 15:05 WIB
Demo
Top Posts

Pray for Sumatera — Doa, Empati, dan Solidaritas untuk Saudara Kita yang Terdampak Bencana

28 November 2025 • 16:42 WIB

Menjalin Jejak Kolaborasi Hijau: BSDK dan Departemen Kehakiman AS Bahas Kerja Sama Pelatihan Penegakan Hukum Satwa Liar

26 November 2025 • 19:14 WIB

Putusan yang Tak Bisa Dibacakan di Surga

26 November 2025 • 13:48 WIB

BSDK MA Gelar Pelatihan Filsafat Hukum untuk Hakim: Kelas Eksklusif Bagi Para Pencari Makna Keadilan

25 November 2025 • 12:16 WIB
Don't Miss

Pulau Weh: Riwayat Tentang Ombak, Batu Karang, dan Para Pengembara

By Redpel SuaraBSDK28 November 2025 • 20:01 WIB

Di ufuk utara Nusantara, Pulau Weh berdiri seperti batu karang agung yang sejak abad ke-16…

Pray for Sumatera — Doa, Empati, dan Solidaritas untuk Saudara Kita yang Terdampak Bencana

28 November 2025 • 16:42 WIB

JEJAK API YANG TAK BISA BERBOHONG

27 November 2025 • 15:05 WIB

Menjalin Jejak Kolaborasi Hijau: BSDK dan Departemen Kehakiman AS Bahas Kerja Sama Pelatihan Penegakan Hukum Satwa Liar

26 November 2025 • 19:14 WIB
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
Top Trending
Demo
Hubungi Kami

Badan Strategi Kebijakan dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Hukum dan Peradilan
Mahkamah Agung RI

Kantor: Jl. Cikopo Selatan Desa Sukamaju, Kec. Megamendung
Bogor, Jawa Barat 16770

Telepon: (0251) 8249520, 8249522, 8249531, 8249539

Kategori
Beranda Artikel Berita Features Sosok
Filsafat Roman Satire SuaraBSDK Video
Connect With Us
  • Instagram
  • YouTube
  • WhatsApp
Aplikasi Internal
Logo 1 Logo 2 Logo 3 Logo 3
Logo 4 Logo 4 Logo 4 Logo 5 Logo 5

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.