Jakarta, 28 Oktober 2025 – Badan Strategi Kebijakan dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan (BSDK) Mahkamah Agung menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Komisi Yudisial (KY). FGD yang bertema “Merancang Model Ideal Komisi Yudisial Corporate University (KY Corpu) sebagai Platform Integrasi Pengembangan Kompetensi ASN KY dan Hakim” merupakan langkah awal KY untuk mengimplementasikan pendekatan Corpu dalam pengembangan kompetensi internal (ASN KY) maupun eksternal (hakim).
Hadir dalam FGD mewakili BSDK, Kepala Bagian Kepegawaian dan Ortala BSDK, Teguh Setiyawan, S.H., M.H. yang didampingi oleh Muh Ridha Hakim, S.H., M.H. dari BRIN dan Muhamad Zaky Albana, S.Sos., M.H. dari Pustrajak sebagai tim penyusun Naskah Kebijakan “Mahkamah Agung Corporate University” serta Pengembang Teknologi Pembelajaran Pusdiklat Teknis Peradilan, Yoga Pradana Pamungkas, S.Kom. Turut hadir dalam FGD perwakilan dari beberapa instansi yang telah memiliki Corpu diantaranya, Kementerian PAN & RB, LAN RI, BKN, Pemprov Jawa Barat, Kemenkeu, serta perwakilan dari beberapa BUMN yaitu, Telkom Corpu, KAI Corpu, dan Pertamina Corpu.

Bertempat di Auditorium Gedung Komisi Yudisial Jl. Kramat Raya No. 57, Jakarta Pusat, kegiatan FGD ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai konsep awal desain KY Corpu (visi, misi, struktur, kurikulum inti, mekanisme pembelajaran) serta roadmap implementasi jangka pendek-menengah.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal KY, Dr. Arie Sudihar, S.H., M.Hum. menyampaikan bahwa FGD ini dirancang untuk menggali pandangan para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan terkait bentuk ideal, struktur, mekanisme, dan strategi implementasi KY Corpu yang relevan dengan konteks hukum, tata kelola lembaga negara, serta kebutuhan pengembangan kapasitas di lingkungan peradilan.

Pada sesi dikusi, Kepala Bagian Kepegawaian dan Ortala BSDK, Teguh Setiyawan, S.H., M.H. menyampaikan pandangan strategis mengenai pentingnya penerapan Corpu dan sinergi pengembangan kompetensi antar- Kementerian/Lembaga. “BSDK saat ini tengah memperkuat peran MA Corpusebagai platform pembelajaran berkelanjutan bagi Hakim dan ASN di Mahkamah Agung. Kehadiran KY Corpu menjadi langkah penting dalam membangun ekosistem pembelajaran bersama yang saling memperkaya” ujarnya.
Hasil dari FGD ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyusunan cetak biru KY Corpu yang selaras dengan kebijakan nasional pengembangan kompetensi ASN, serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dengan MA Corpu melalui berbagai program pengembangan kompetensi hakim terutama dalam kaitannya dengan integritas Hakim serta Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).


